Sajak-sajak Bahauddin 3



Lukisan Keringat

(fragmen Sunyi seorang nelayan)


di ufuk fajar yang merekah
lihatlah ...
lukisan keringat yang terempas lelah
terbelenggu di antara gugusan resah

"yakinkan angin malam itu takkan lelah, Kang"
"tanpa senyum di wajahmu, takkan ada ketingat itu ..."

ah, ...
segalanya hanya mimpi
telah lam tersimpan
menyelusup dalam alunan penderitaan
biarlah semuanya menjadi kenangan
meski selalu menyakitkan

"nak, jika kelak ombak tak perbah berhenti,
tak usah kau punya hati..."

"ombak itu deru kehidupan, pak,
kita tak bisa hidup tanpanya ..."

"akang berangkat dulu... 
mungkin esok masih bersinar
akan ku bawa banyak ikan
meski jala ini banyak berlubang"

Hah ....
angin masih kencang
dan aku tetap menjadi karang
setelah fajar membentang
adakah petang akan hilang?

semoga Tuhan
masih ada d lautan ...


2008

Air Mata Hujan

Tiba-tiba
sebilah belati
tertancap
di dada purnama
melodrama keangkuhan
terpenggal pada lembar musim
kian durja
angin ...
mencium jidat matahari
memeram kodrat
di helai daun kamboja
luruh
terenyuh 
berderai 
rapuh

hanya rerintik air mata hujan
menjentikkan nurani di pekuburan
menjelagakan tangis keabadian
di ...
pelatan mayapada
yang sekarat
air mata hujan itu
kian purba

2004-2008




4 Comments

  1. Biasa, hasil reflektif panjang, Mum...

    ReplyDelete
  2. saya pikir, Tuhan selalu ada di lautan, bro...

    ReplyDelete
  3. Ya... tergantung dari mana dan di mana kita melihat Tuhan. Bagi para pecandu rokok, bahkan Tuhan selalu menari-nari di antara kepulan asap rokoknya... :-o :-o

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post