Tahta Suci Kerajaan Tuhan ; Lia Eden dan Penghapusan Agama


"Aku Allah. Aku Tuhanmu. Aku sedang di hadapanmu. Aku menjadikan Kerajaan-Ku di sini. Jadilah, maka jadilah. Dan Aku jadikan Lia Eden ratu dan raja sekaligus di Kerajaan-Ku Eden. Jadilah, maka jadilah."

Setelah mendengar kabar dari Abdul Qadir, teman saya di Fak. Syari'ah IAIN Supel, tentang wacana kontroversial Lia Eden yang mengaku telah menerima wahyu dari malaikat Jibril. Lalu saya coba browsing di internet, ternyata nama Lia Eden begitu marak diperbincangkan. Ada sekitar 600.000 hasil penelusuran dalam waktu tak kurang dari 0,03 detik.

Penggalan di atas saya sarikan dari "Tahta Suci Kerajaan Tuhan", situs resmi Kerajaan Eden, yang dikeluarkan pada tanggal 1 Januari 2005 tentang Wahyu Peresmian Kerajaan Tuhan. Dan, Siapa sangka, "orang stress" yang mengaku Imam Mahdi pada tahun 1998 dan pencetus agama baru ini, pada akhirnya juga akan menghapus agama Islam dan semua agama. Pada hari Jum’at, 14 Nopember 2008 jam 09.50. dia mengeluarkan wahyu yang ditulis dalam selebaran yang ditanda tangani oleh Jibril Ruhul Kudus.
“Aku sudah menyatakan fatwa penghapusan Agama Islam, sekaligus penghapusan semua agama”

Karena selebaran yang sangat provokatif tersebut, Selasa, 16 Desember 2008 - 12:41 wib, sebagaimana diberitakan news.okezone.com, Polda Metro Jaya memastikan akan langsung menahan dua orang tersangka penistaan agama yakni pemimpin Kerajaan Eden, Lia Aminuddin, dan pengikutnya Wahyu Anindito, seusai melakukan pemeriksaan terhadap mereka. Sehari sebelumnya, polisi bergerak dan menangkap tidak kurang dari 24 pengikut kerajaan Tuhan di Jalan Mahoni RT 05/08 Kelurahan Bungur Kecamatan senen, Jakarta Pusat. Sebenarnya selebaran yang dibuat oleh pengikut kerajaan Tuhan dibuat pada tanggal 23 Nopember atas nama Tahta Suci Kerajaan Tuhan. Saya kira jika selebaran tersebut dibiarkan menyebar luas maka akan ada pertumpahan darah. Mengapa demikian?

Secara psikologis, seseorang atau suatu kelompok akan bersikap reaktif dan reaksioner ketika eksistensi mereka merasa terancam. Banyak pakar menyebutkan, bahwa gerakan kaum revifalis-fundamentalis dipicu oleh kondisi psikis mereka yang merasa dalam bahaya. Itulah kemudian mengapa gerakan mereka cenderung frontal dan bahkan anarkis, karena sikap reaksioner memang tanpa konsep matang dan cenderung emosional. Maka, bukan suatu yang aneh, jika umat Islam merasa ditentang dan agamanya didistakan, yang muncul kemudian adalah "peperangan dan pertumpahan darah". Dan, kasus Lia Eden ini juga masuk dalam kategori penistaan dan pelecehan agama.



Sebenarnya, diskursus "penghapusan agama" bukanlah hal yang baru. Di Barat, wacana atheisme modern adalah hal yang lumrah dan wajar. Sejak Nietzche, filsuf proklamator kematian tuhan mengumandangkan "God is death", fenomena atheisme makin marak di dunia Barat. Pemicu utamanya adalah kebencian mereka terhadap agama. "siapapun yang beragama pasti tidak bebas", begitu kata Nietzche. Agama selalu meminta ketaatan penuh. Orang barat tampaknya telah gerah dengan Tuhan dan agama.

Jean Buckley, penulis buku At The Origin of Modern Atheism, sebagaimana dikutip Hamid Fahmi Zarkasyi dalam Majalah ISLAMIA mencoba meneliti fenomena atheisme ini dengan analitis, komprehensif dan tajam. Ia berkesimpulan, bahwa athheisme lahir dari rahim peradaban Barat, karena teologi Kristen tunduk pada filsafat. Biang keladinya adalah para filsuf yang ia juluki kaum rasionalis dan kaum deis. Deisme merasa mampu memahami Tuhan tanpa Bibel dan berbicara Tuhan tanpa Yesus. Awalnya, mereka mengkritisi sejarah penulisan bibel dan akhirnya eksistensi Tuhan itu sendiri. Maka, tesis James bahwa "atheisme di Barat adalah fenomena intelektual, bukan sosial dan keagamaan" tampaknya dapat dibenarkan. Intelektualitas diadu dengan religiusitas, teologi dengan filsafat dan agama dengan sains. Inilah yang oleh Hamid Fahmi Zarkasyi disebut dengan fenomena intelektual modern, yang akhir-akhir ini juga banyak melanda kalangan akademisi Perguruan Tinggi di Indonesia.

Ya, jika di Barat atheisme yang marak adalah atheis epistemologis, maka penghapusan agama ala Lia Eden cenderung "ugal-ugalan", ngawur, dan tanpa telaah konseptual. Cobalah kita lihat pernyataannya yang tertuang dalam pernyataan tentang Penghapusan Agama Islam yang diungkit melalui risalah gempa.


Umat Islam memang sedang dimurkai Tuhan. Dan itu bukanlah sesuatu yang janggal. Semua orang juga tahu kalau agama Islam itu kini sudah menjadi aneh dan tersesat. Kemusyrikannya telah lancung, tak diragukan lagi. Tindak kekerasan sudah menjadi ciri khas Islam yang menakutkan.

Ketahuilah, semenjak Penghapusan Agama Islam sudah difatwakan Tuhan, agama Islam tak dijaga malaikat lagi. Tindak kekerasan yang dilakukan umat Islam semakin menjadi-jadi karena iblis mengambil kesempatan tersebut. Ketahuilah, pembunuhan sadis terhadap ustadz Muhammad Ali di Bogor dan tindak kekerasan yang menimpa Jemaat Ahmadiyah dan Jemaat Tarekat Akmaliyah pasca Idul Fitri menandakan hal itu.

Pernyataan yang sempalan itu, saya kira akan membuat kita tertawa terpingkal-pingkal. Humor yang sebenarnya tak lucu, penuh paradoks. Dan, membaca pernyataan itu, kecurigaan bahwa tampaknya ada dalang di belakang insiden ini, baik negara atau donasi yang membiayai, sepertinya mendapat tempat yang tepat. Jangan-jangan dia adalah "kepanjangan tangan" konspirasi yang terselubung. Konspirasi negara-negara atau golongan-golongan yang membenci Islam dan kaum muslim. Eantahlah. Wallahu a'lam...

Untuk lebih jelasnya tentang pernyataan-pernyataan aneh dan lucu itu, silahkan baca di bawah ini.

Sumber : http://www.liaeden.info/indonesia/index.php?.
Penjelasan Ruhul Kudus
Soal Ramalan Gempa yang Tak Terbukti

Atas Nama Tuhan Yang Maha Perkasa

Penghapusan Agama Islam Ingin Kuungkit Melalui Risalah Gempa


Sulit mengakui kegagalan, tapi peringatanku tentang gempa di Jakarta itu bukanlah sebuah kegagalan ramalan. Kepadaku segala penjelasan keadaan yang dituju Tuhan, yang sedang diramu.

Baru-baru ini, kami telah mengejutkan dengan berita akan terjadinya gempa di Jakarta pada tanggal 23 Oktober 2006. Dan itu bukanlah isapan jempol yang konyol, melainkan sebuah keterangan lain pada taktik kami mencari perhatian agar terungkit Firman Tuhan tentang Penghapusan Agama Islam yang tak bergaung karena didiamkan saja. Semua pihak kami anggap tak sanggup membicarakannya secara terbuka karena ditakutkan hal itu akan menggoncangkan negara dan bangsa Indonesia dan bahkan dunia. Sementara aku berpedoman pada Firman Tuhan tersebut agar dapat melangsungkan pembenahan masalah keagamaan dan masalah dunia yang meruncing.

Umat Islam memang sedang dimurkai Tuhan. Dan itu bukanlah sesuatu yang janggal. Semua orang juga tahu kalau agama Islam itu kini sudah menjadi aneh dan tersesat. Kemusyrikannya telah lancung, tak diragukan lagi. Tindak kekerasan sudah menjadi ciri khas Islam yang menakutkan.

Ketahuilah, semenjak Penghapusan Agama Islam sudah difatwakan Tuhan, agama Islam tak dijaga malaikat lagi. Tindak kekerasan yang dilakukan umat Islam semakin menjadi-jadi karena iblis mengambil kesempatan tersebut. Ketahuilah, pembunuhan sadis terhadap ustadz Muhammad Ali di Bogor dan tindak kekerasan yang menimpa Jemaat Ahmadiyah dan Jemaat Tarekat Akmaliyah pasca Idul Fitri menandakan hal itu.

Kericuhan agama di Poso dan Palu sudah menjadi laten, apalagi setelah pelaksanaan eksekusi Tibo cs dan pembunuhan Pendeta Irianto di Palu. Sementara terpidana mati Bom Bali I dan II sedang menjalani peninjauan kembali. Ketidakadilan hukum transparan atas kedua belah pihak yang saling bermusuhan agama di negeri ini. Karena itu, aku menampilkan pembelaan terhadap umat Kristen.

Gelagat anarkisme di tengah umat Islam akan semakin menjadi-jadi telah aku peringatkan. Demikian pun kuperingatkan tentang masalah kerasukan jin massal yang belum juga akan berakhir. Kedua hal itu merupakan gejala penguasaan dajjal atas manusia.

Perubahan yang semakin memburuk di kalangan umat Islam tersebut seyogyanya dipelajari, mengapa hal yang suram itu tak bisa disurutkan? Penghapusan Agama Islam bilamana tak mau dianggap benar oleh umat Islam, kelak berdampak sangat buruk karena Tuhan akan membiarkan setan-setan konyol mengharu-biru umat Islam sehingga itu menjadi fenomena Neraka.

Oleh karena itu, adalah lebih baik mempersiapkan diri berhijrah, memangkas semua perilaku buruk yang dianggap Islami. Terorisme dan anarkisme serta penzaliman dan intimidasi terhadap umat lain dan kalangan Islam sendiri lebih baik dihentikan. Tak ada yang menghargai tindakan-tindakan semacam itu.

Kemusyrikan yang sudah sangat parah hendaklah serius dialihkan pada ketauhidan kembali. Jauhi permusuhan. Ajaran Abdullah Gymnastiar itu sangat mengena dipanuti. Ajaran semacam itu wajib diikuti. Dia membawa kesejukan di tengah kegersangan Islam.

Jangan menjadikan dakwah sebagai lahan mencari popularitas dan kekayaan. Sucilah kalau berdakwah. Dakwah jangan dipolitisir dan umat jangan dibawa untuk penggalangan kekuatan dan saling memusuhi, saling menyesatkan dan menghakimi. Apa kata orang tatkala melihat di kalangan Islam sendiri sudah saling menyesatkan dan saling menghancurkan. Ketahuilah, bahwa semua perbuatan biadab itu tentu berasal dari iblis. Mengapa hal itu tak mau disadari?

Peperangan melawan terorisme oleh Amerika dan sekutunya kupastikan akan menyengsarakan umat Islam. Bukannya Tuhan menyanggupkan kemenangan pada mereka, melainkan umat Islamlah yang tak dibela Tuhan.

Peperangan harus dihentikan. Perilaku buruk yang meresahkan di kalangan umat Islam juga harus dihentikan. Perlawanan terhadap terorisme juga berdampak penindasan dan penyengsaraan yang buruk bagi umat Islam sebagaimana yang terjadi pada Irak, Afghanistan, Palestina dan Libanon. Maka semuanya dihakimi Tuhan. Oleh karena itu, Amerika pun tak putus-putusnya dilanda bencana alam.

Semua benua pun dilanda bencana-bencana alam dahsyat dan penyakit kutukan juga melanda semua bangsa-bangsa. Keadaan dunia dan dunia Islam sudah terlanjur seperti itu. Sebaiknya umat Islam di Indonesia mau menghadapi kenyataan ini karena Tuhan Yang Maha Suci dan Maha Tinggi kini sedang menggelar Kekuasaan-Nya demi melakukan perubahan keadaan.

Perubahan itu membingungkan. Kalau Anda semua tak berpedoman pada risalah-risalah Ruhul Kudus, Anda semua akan kalang kabut. Akan terlalu banyak korban sia-sia karena tak tahu harus berbuat apa dan tak tahu apa yang bisa mengurangi Murka Tuhan. Seperti penanganan banjir lumpur di Porong-Sidoarjo itu, tak ayal kesia-siaan dana yang sudah besar sekali jumlahnya, tapi tak menghasilkan apa-apa. Hanya keributan dan penderitaan dan perluasan bencana.

Kepada siapa urusan pembenahan semua itu bila bukannya dari Tuhan sendiri? Jawablah pertanyaanku ini: “Apabila fatwa Penghapusan Agama Islam itu dipentingkan, siapa yang paling dulu diperhatikan dunia?” Dan agama Islam di Indonesia inilah yang akan terlebih awal dibenahi Tuhan.

Islam ini mau dibenahi atau tidak? Kalau tetap tak mau mendengar nasihatku, aku tetap berjalan sesuai dengan Ketentuan Tuhan. Dan itu berarti tidak nyaman, seperti yang sedang dialami bangsa Indonesia pada saat ini. Karena manalah kehendak Tuhan boleh diabaikan. Sementara kalau bangsa ini mau mendengarkanku, maka kebijakan-kebijakan pemerintahlah yang akan tertuntun menemui jalan keluar yang terbaik dan luruh dalam keinginan Tuhan. Sedangkan keinginan Tuhan itu niscaya terbaik, luhur, agung, dan tentu tercurah rahmat yang luas di dalamnya.

Apa yang salah dari penekananku ini? Semuanya hanya untuk kebaikan semata dan takkan merugikan, apalagi mau mengambil alih kekuasaan. Tak ada partai besar padaku. Kerasulan tak sama dengan kolonialisme. Pengayomku adalah Tuhan secara langsung. Dialah yang berkuasa di Kerajaan Eden secara langsung. Bukankah semua umat manusia hanya menyembah Tuhan semata? Jadi menurutmu, apakah aku akan tersalah menuntunmu dan mengadilimu? Padahal aku ini malaikat gaib yang tak mungkin tersalah dan menyesatkan, apalagi akan menguasaimu hingga kehilangan akal, menjadikanmu kerasukan membabi-buta. Tapi iblis akan melakukannya seperti itu kalau kau tak mau mendengar aku.

Aku, raja Surga Eden, tentu takkan mau Surga Eden kesepian selalu. Aku pasti menyukai banyak orang yang mau melawan setan. Jadi untuk apa takut tersihir olehku? Hal itu kukatakan karena banyak orang tak mau mendekat kepadaku karena takut terkena sihirku dan kusesatkan imannya.

Umat Islam yang paling memusuhiku dan menyatakan aku ini Jibril palsu. Kata mereka, sulit membedakan setan dan malaikat. Keduanya sama-sama gaib yang sulit diidentifikasi. Tapi jika mereka berdoa di tempat-tempat keramat, mereka membutuhkan jin. Hal itu sama saja dengan mau jin tapi tak mau Malaikat Jibril.

Kemusyrikan itu sudah sampai pada penolakan terhadap Surga dan Kerajaan Tuhan. Tapi hal itu memang ulah iblis kesetanan yang khusyuk menggoda manusia. Seperti manusia yang khusyuk beriman kepada jin, sehingga kerasukan setan dan akhirnya main hakim sendiri dan membunuh secara sadistis.

Oh manusia, sadarlah bahwa aku ini yang akan menggantikan zaman penguasaan iblis. Oh umat manusia, aku kasihan pada kebutaanmu oleh iblis.

Siapa yang sanggup membenahi Islam pada saat ini? Aku yakin semuanya juga merasa bertanggung jawab ingin membenahi agama Islam yang berkembang tak karuan. Tapi apa bisa? Siapa di antara Anda yang sanggup? Jawablah! Jibril bukan sebuah omong kosong. Aku benar-benar sedang di sini menyertai bangsa ini untuk menghadapi kegalauan dunia.

Jangan sangsi aku takkan membela Islam. Aku ini Rasul Tuhan yang seksama menjalankan Keadilan Tuhan. Manalah aku ini boleh berpihak pada satu sisi saja. Keadilan yang kubawakan itu tak butuh dipropagandakan atau diisukan, cuma butuh dimengerti atas apapun yang sedang kulangsungkan. Sifat Tuhan Yang Maha Adil ingin kuperlihatkan sosoknya sehingga umat manusia sanggup menilainya melalui apa-apa yang tersaksikan dari sisiku.

Penghapusan Agama Islam berperan untuk meruntuhkan keegoan umat Islam yang terlalu yakin Islamlah agama satu-satunya yang benar. Sesuai dengan keyakinan tersebut, adalah umat Islam yang tergesa-gesa menyesatkan semua golongan yang berbeda keyakinan. Dan adalah mereka yang merasa paling benar tapi telah melakukan penodaan agama-agama termasuk agamanya sendiri. Karena dengan perbuatannya itu, mereka telah menodai agama Islam yang tak mengajarkan demikian.

Demikian mudah menghalalkan darah orang lain dan mengerahkan penyerbuan massa, itu sudah merupakan ciri khas Islam. Apalagi peledakan-peledakan bom teroris sudah lama berlangsung. Mengapa bukan hal itu yang diancamkan dengan penyerbuan massa? Kaum teroris itu dengan gampang berkutat melakukan aksi teror, tapi belum dinyatakan kesesatannya. Kaum teroris harus diberantas tuntas, dimusuhi dan dijadikan bahaya terburuk bagi umat Islam.

Serbuan massa bahkan ditujukan kepada kaum Ahmadiyah dan Eden yang tak pernah melakukan keresahan. Demikian pun terhadap umat Kristen yang beribadah dengan baik. Mereka semua adalah kaum yang tak menyukai kekerasan. Apakah umat Islam tak merasa risih dengan perilaku yang memalukan itu?

Perluasan Pasal 156a KUHP yang Diketuai Prof. Muladi Sedang Kutanggapi

Aku tak kunjung bisa mengerti mengapa DPR tak membahaskan tindak anarkisme yang sudah keterlaluan. Cobalah dibentuk Komisi Anti-Anarkisme dan Perbuatan Sadis Atas Nama Agama. Tetapi yang dipikirkan pemerintah justru pembahasan perluasan undang-undang tentang penodaan agama pasal 156a KUHP.

Prof. Muladi menganggap Lia Eden pantas dikaitkan dengan perluasan pasal 156a itu. Kuperingatkan, perluasan pasal tersebut yang mengaitkan Lia Eden sebagai obyek kasus sangat kupedulikan. Takkan terjadi kekuasaan apapun yang ingin mengungkung kebebasan beragama. Karena aku turun ke bumi ini demi melepas belenggu penekanan atas kebebasan beragama.

Jadi menurutku, pernyataan Prof. Muladi dalam acara Today’s Dialogue di Metro TV tanggal 22 Oktober 2006 memperlihatkan gelagat pemerintah yang akan menghakimi habis Komunitas Eden. Tekanan hukum melalui pasal baru itu nanti akan menjadi penyebab bala besar lagi dari Tuhan. Percayalah! Tetapkan saja pasal-pasal baru itu, dan kita lihat nanti prospek perlawananku.

Aku ini Hakim Tuhan yang berkuasa, tak terlihat tapi sanggup membasmi kesalahan-kesalahan yang sengaja kuangkat ke permukaan. Sia-sialah Masa Penghakiman Tuhan kalau aku harus menyamarkan diriku. Aku harus tampil nyata, senyata Penghakiman Tuhan yang harus kunyatakan. Selalu akan terjadi mukjizat Kekuasaan Tuhan di sekitarku sehingga semua orang takkan bertanya lagi apakah ini benar adalah Kerajaan Tuhan.

Sudah kukatakan bahwa aku niscaya selalu berada di balik pengadilan perkara kasus-kasus di semua pengadilan. Hal itu memang merupakan urusanku yang wajib di sisi Tuhan. Sayangnya, manusia tak melihat diriku karena aku tak berwujud. Tapi aku adalah ruh kebenaran dan kesucian. Aku sedang membangkitkan kebenaran melalui pembekukan kesalahan-kesalahan yang kuperagakan. Kesalahan semua orang kubongkar sampai dapat terpakai untuk menjadi pembalasan Tuhan. Jangan mengatakan aku pongah karena kata-kataku ini. Aku ini hanya mengungkapkan sistem Pengadilan Tuhan, Sang Maha Diraja, Hakim Nan Maha Agung.

Kami para malaikat terkoordinir penuh dengan sistematis, menghadirkan Pengadilan Tuhan di Hari Penghakiman saat ini. Jadi, jangan mempertanyakan lagi mengapa begitu banyak kasus di pengadilan dan mengapa begitu penuh penjara-penjara, dan di jalanan begitu sering terjadi kecelakaan. Begitu pun segala bencana dan banyaknya kematian.

Tidurlah dan pejamkan matamu. Bisakah kau tidur tanpa disiksa oleh dosa-dosa kotormu? Ketegangan jiwa pun merupakan sesi penyiksaan dosa oleh malaikat. Jadi, kalau ada di antara Anda sulit tidur nyenyak karena tersiksa batinnya, tebus saja dosa-dosa Anda itu. Dan aku jamin tidur Anda bisa nyenyak kembali.

Pengadilan Tuhan terlangsungkan secara aktif terhadap setiap orang tanpa kecuali. Dan Pembalasan Tuhan identik dengan dosa itu sendiri. Itu sebabnya sungguh banyak kejadian aneh di sidang pengadilan dan di tengah masyarakat yang tak tertangani pengadilan. Sungguh banyak orang yang berpenyakitan dan tertimpa musibah, merugi dan bangkrut, rumahnya terbakar. Aku sengaja menampilkan diri melalui keterangan-keteranganku yang seperti ini karena aku ingin menyambungkan posisi Mahkamah Tuhan ke dunia manusia, khususnya ke dunia peradilan manusia.

Nah, aku sudah melepas ramalan yang tak terbukti. Tuntutlah aku karena kesalahan itu. Aku tak bergeming dari pernyataanku sebagai Hakim Tuhan. Aku juga tak menghindar dari mengakui kesalahan itu. Tentu aku mau berprakarsa mempertunjukkan sikap Hakim Tuhan kalau sudah terlanjur berbuat salah. Alih-alih aku sedang mengajari Bagir Manan bagaimana harus bersikap. Aku takkan seperti Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan yang sulit dihadirkan sebagai saksi di sidang pengadilan Harini Wiyoso. Kalau aku bersalah seperti yang telah kulakukan itu, maka aku niscaya bersedia hadir di persidangan untukku.

Sudah lama aku menunggu waktu ini. Konfirmasi kesalahanku jelas, sudah tercetak berlembar-lembar. Siapapun dapat melaporkan perbuatanku itu. Hadapkan aku pada hukum negara dan hukum agama dan Mahkamah Internasional. Karena aku harus menjelaskan semua Kehendak Tuhan dan segenap Ketetapan-Nya ke seluruh umat manusia di dunia.

Aku tahu takkan dipercaya oleh umat Islam oleh karena doktrin keterakhiran Nabi Muhammad sehingga Jibril dianggap takkan turun lagi membawa Wahyu Tuhan. Aku tahu mustahil meyakinkan umat Islam. Aku tak dipercaya ketika baru menyampaikan Peringatan Tuhan tentang masalah akidah dan seruan perdamaian serta taubat nasional. Aku masih tetap tak dipercaya ketika mulai memperingatkan Murka Tuhan dan bencana-bencana alam yang akan melanda. Tapi ketika bencana-bencana itu telah terbukti, aku masih tetap tak dipercaya. Bahkan Pertolongan Tuhan yang kutawarkan tak digubris. Tentang hal ini, aku sudah mengandalkan tawaran bantuanku untuk mengatasi masalah luapan lumpur di Porong-Sidoarjo. Lagi-lagi tawaranku ditanggapi dingin. Akhirnya, aku terpaksa membuat ulah menyebarkan risalah tentang gempa di Jakarta yang tak terjadi pada tanggal 23 Oktober 2006 yang lalu agar dipersoalkan.

Aku ingin ditanya dan ingin membuktikan bahwa aku benar-benar Jibril yang sedang turun ke dunia manusia. Karena, peringatan-peringatan Tuhan yang kusampaikan dan jalan keluar dari-Nya, justru dijadikan masalah penodaan agama.

Bila Fatwa Tuhan tentang Penghapusan Agama Islam yang sudah kusebarkan mau dianggap sebagai penistaan agama Islam, dan risalah tentang ramalan gempa di Jakarta yang tak terbukti itu dianggap sebagai kesalahan fatal, maka aku akan menjadi konyol sekali kalau tak terbukti bahwa aku malaikat sejati yang sedang mengolah akal supaya mau didengarkan dan dipercaya. Semua orang yang membaca risalahku tentu tersentak. Mana mungkin Jibril bodoh, tak akurat ramalannya. Dan mana mungkin Ruhul Kudus sanggup berdusta.

Kekuasaan Tuhan takkan berkurang oleh ulahku ini. Kesucian Ruhul Kudus pun tak ternoda karena itu. Sebab, yang kulakukan itu pada pokoknya hanyalah sebuah cara untuk menjabarkan kelenturan taktik untuk mencapai tujuan. Gempa yang sebenarnya tetap akan terjadi dan persiapan penyelamatan pun lebih cukup waktu. Tujuan utama mengungkit isu Penghapusan Agama Islam pasti mengena. Para Utusan Tuhan pun teruji telak ketakwaannya.

Selain itu, semuanya adalah cara agar aku terdesak dipertanyakan dan ingin dihakimi. Dan karena kesempatan itu ingin kugunakan untuk menonjolkan diri di persidangan, maka jangan ragu-ragu menuntut aku. Lia Eden bersedia maju ke pengadilan lagi membawa namaku. Mengapa DPR dan Pemerintah tak menganggap peresahan yang telah kulakukan itu sudah cukup pantas diperhatikan dan diulas secara hukum?

Nah, baiklah. Kulayangkan pandangan Anda sejenak untuk mengenal lebih jauh sifat Tuhan terhadap hal-hal yang diadili-Nya. Adalah di Indonesia berita Penghakiman Tuhan kami tuliskan. Dan adalah bangsa Indonesia yang sudah tak asing lagi dengan risalah-risalah Tuhan yang telah kami sebarluaskan selama ini. Dan adalah kami yang suka menjelaskan tanggapan Tuhan melalui prahara-prahara yang sedang terjadi di sini.

Dan apabila Anda ingin mengetahui lebih dalam pasal-pasal Pengadilan Tuhan, kuambilkan untukmu contoh yang kongkrit dan berkaitan langsung dengan tanggapan Tuhan, sesuai dengan pasal pelanggaran yang didakwakan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada Lia Eden, yakni pelanggaran pasal 156a KUHP tentang penodaan agama. Padahal Lia Eden tak pernah bermaksud menodai agama, apalagi melakukan penghinaan terhadap agama Islam yang dicintainya.

Semua yang disampaikan semata-mata adalah Peringatan Tuhan. Fatwa Tuhan tentang penghalalan daging babi adalah merupakan reaksi Tuhan yang menginginkan perdamaian. Dukungan terhadap sholat dua bahasa Muhammad Yusman Roy, itu pun merupakan jawaban Tuhan yang melihat ayat-ayat suci Al Quran telah disalahgunakan menjadi mantera-mantera azimat untuk mengikat diri dengan jin penipu dan penyesat.

Banyak orang tak paham bahasa Arab. Ayat-ayat suci pun sepenggal-sepenggal disalin ke dalam azimat untuk tujuan tertentu. Lalu kalau itu turun-menurun dilaksanakan orang banyak, bahaya pembodohan semakin buruk. Ide Muhammad Yusman Roy itu dapat menahan laju pembodohan umat.

Umat Islam telah memberhalakan bahasa Arab. Bila tak pandai menyatakan doa dalam bahasa Arab, dianggap doa tak sampai ke Tuhan. Lalu, kalau Tuhan ingin meniadakan pemikiran seperti itu, maka kami pun memakai ide Muhammad Yusman Roy untuk menyuguhkan logika Tuhan.

Betapa menganggap Muhammad Yusman Roy telah menyesatkan dan telah melakukan suatu yang haram adalah sama saja memperbodoh umat dan menganggap Tuhan itu hanya mengerti satu bahasa. Bagi Tuhan, yang afdhal itu adalah bacaan sholat yang dimengerti dan pentakziman yang tulus. Maka sholat dua bahasa dengan bahasa yang dimengerti dapat menjadikan umat Islam yang tak paham bahasa Arab bisa memfokuskan niat dan pikirannya pada sholatnya.

Tak bisakah melihat esensi sholat adalah menyembah Tuhan dengan tulus dan khusyuk? Tuhan yang disembah tak mengharamkan bahasa lain selain bahasa Arab. Dan Tuhan bukan hanya Tuhan Arab yang baru mau mendengar doa kalau dipanjatkan dalam bahasa Arab. Alangkah piciknya pemikiran semacam itu.

Reinkarnasi Nabi Muhammad di Jakarta dibantah dan dijadikan pasal dakwaan penodaan agama. Mau apa kalau Tuhan yang menghendaki? Nabi Muhammad berbangkit di Betawi takkan ada yang dapat membatalkannya.

Di dunia ini, bangsa-bangsa Arab telah menjadi ancaman konflik perang. Di dunia ini, orang-orang Arab dicurigai sebagai teroris. Nama-nama yang berbau Islam/Arab selalu dipermasalahkan di negara-negara Barat. Karakter Arab dimusuhi dunia. Itu yang sudah timbul. Tak bisa dibantah hal itu. Coba saja Anda pergi ke Amerika lengkap memakai atribut Islam. Anda pasti bermasalah dengan petugas keimigrasian dan satpam di sana. Peperangan dengan umat Islam menjadikan orang-orang yang memakai atribut Islam sering diidentikkan dengan teroris. Musuh dunia itu kini adalah teroris dan itu identik dengan bangsa Arab. Karena itu Tuhan membangkitkan reinkarnasi Nabi Muhammad di sini. Mau tidak mau harus diterima dan seharusnya disyukuri.

Ketiga hal itulah yang dijadikan pasal pelanggaran hukum Lia Eden. Tuduhan penodaan/penghinaan agama Islam dan telah meresahkan masyarakat yang tak pernah dilakukannya itulah yang menyebabkan Tuhan membalikkannya justru menempatkan umat Islam terhinakan sendiri melalui Fatwa-Nya, Penghapusan Agama Islam.

Keresahan sengaja kami ciptakan sendiri untuk memadankan tuntutan terhadap Lia Eden. Dia tak pernah menciptakan keresahan, tapi dia dipenjara oleh karena tuduhan itu. Ketika dia masih dalam penjara, kami pun sengaja menciptakan keresahan itu sebagai pembalasan. Dan aku dengan sengaja menuliskan Surat Terbuka tentang ancaman gempa di Jakarta tanggal 23 Oktober 2006 yang lalu. Kepada siapa ancaman itu kami layangkan, yaitu kepada Presiden, jajaran pemerintah dan masyarakat serta seluruh kedutaan besar dan media massa? Niscaya Anda beranggapan perbuatan itu berdampak kontra-produktif bagi apa-apa yang diperjuangkan Lia Eden dan Komunitas Eden. Mereka semakin tak dianggap, apalagi dipercayai.

Itu kan anggapan Anda. Aku sangat tahu apa yang sedang kuperbuat dan apa yang akan kujelaskan dan apa yang sedang kutuju. Bila Tuhan menghendaki, kejadian itu berdampak positif banyak bagi Komunitas Eden. Ah, Komunitas Eden itu sudah terbiasa dengan liukan siasatku. Mereka hanya tertawa kalau mengingat ide-ide nakalku. Aku memang lucu bagi mereka.

Mencari pahala dengan bertakwa atas apa-apa yang diujikan Tuhan, merupakan subyek pencarian spiritual. Tapi bagi Komunitas Eden, semua yang terjadi, yang melukai hati dan yang mempermalukannya, sudah merupakan keadaan yang pasti diujikan demi jaminan kelanggengan ketakwaan yang ditargetkan atas diri mereka. Jadi, mau seberapapun kerasnya ujian kami, mereka diharapkan tetap bertakwa. Kalau tidak, mereka itu kami anggap tak sanggup memanggul Kerajaan Surga Tuhan. Dari situ, tinggallah hanya orang-orang yang tersuci dan tertakwa yang dapat kami andalkan sebagai orang-orang pemberani yang tahan terhadap segala cobaan.

Tak tahukah aku bahwa kejadian gempa itu takkan terjadi di tanggal itu? Ah, masa’ iya? Aku yang meminta menuliskannya, bukannya keinginan Lia Eden dan Komunitas Eden. Kami mengirimkan surat itu seminggu sebelum perkiraan kejadian. Apakah begitu sistem Pertolongan Tuhan, memberitakan secara mendadak dan umat tak sanggup melakukan apapun demi pengamanan dan keselamatannya? Itu kan hanya semacam basa-basi penyelamatan kalau begitu. Kalau ingin menyelamatkan, tentu dengan persiapan yang memadai.

Aku tak tanggung-tanggung bila ingin menyelamatkan orang. Dan Surat Terbukaku yang kini itulah yang ingin kutuntaskan penjelasannya, mengapa Jakarta harus tertimpa Murka Tuhan, sebaik aku pun bersungguh-sungguh mempersiapkan mental pemerintah Indonesia dan penduduk Jakarta untuk menghadapi hal yang berat itu.

Wahai penduduk Jakarta, sesungguhnya banyak di antara Anda yang sudah memperkirakan gempa besar itu. Niscaya Badan Meteorologi dan Geofisika juga sudah tahu akan hal itu. Jadi, anggap saja aku Rasul Tuhan yang hanya memantapkan kepastian adanya gempa dahsyat yang akan terjadi. Oleh karena itu, padankan saja keadaan yang kubayangkan dengan apa-apa yang pernah terjadi di Nias dan Aceh. Hanya di sini kan pusat pemerintahan? Maka musibah itu amat berat jadinya bagi seluruh bangsa dan perekonomian keseluruhannya.

Kini aku tak mencantumkan tanggalnya. Tapi musibah itu berada pada kurun waktu akhir tahun ini. Sedangkan gambaran peta lokasinya masih tetap terpakai sebagaimana yang sudah terkirim. Maka masih banyak waktu untuk membuat persiapan pengamanan segala yang penting dan berharga.

Ramalan Gempa di Jakarta Ada di Injil Surat Wahyu

Nah, kujelaskan hal yang sesungguhnya. Begini, Jakarta itu memang akan tertimpa gempa yang dahsyat. Sedahsyat yang dikisahkan Injil dalam Surat Wahyu 16, bab Ketujuh Malapetaka ayat 18 dan 19 sebagai berikut:

Surat Wahyu 16 ayat 18 dan 19:

18. “Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
19. Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.”

Begitulah kegeraman Murka Tuhan itu akan terjadi. Gempa dahsyat itu niscaya terjadi tak lama lagi. Tapi aku sudah mempersiapkan jiwa dan mental kalian melalui ujianku yang terakhir ini kepadamu.

Aku sedang berada dalam jadwal pensucian bangsa Indonesia. Anda semua sedang meniti jalan Sirathal Mustaqim seperti yang sudah kulaksanakan terhadap Komunitas Eden yang kucintai. Berhasil tidaknya Anda melalui jadwal pensucian bangsa itu, tak kusandarkan kepada mau tidaknya Anda disucikan. Semua disucikan sesuai dengan keadaan yang tiba pada masing-masing orang, mau tidak mau. Jadi, adalah lebih baik Anda menerima hal itu dengan penuh kesadaran. Apapun dosa-dosa Anda, tentu Anda tak suka menjadi korban runtuhan gempa atau tenggelam dalam lumpur beracun. Maka dengarkanlah aku!

Musibah besar datang silih berganti sebagai Penghakiman Tuhan. Kerajaan-Nya yang tak mau diakui menghadirkan malapetaka-malapetaka akhir zaman yang sudah tertulis di Kitab-kitab Suci. Jadi, semua yang terjadi itu sesungguhnya jauh-jauh hari sudah dinubuahkan dalam Kitab-kitab Suci. Hanya Anda semua sajalah yang belum berani beranggapan inilah saatnya akhir zaman itu.

Janganlah Anda terperdaya memperolok-olokkan kami, karena gempa seperti itu pasti terjadi. Lihatlah keadaannya olehmu sendiri di dalam Injil Surat Wahyu 18, bab Jatuhnya Babel. Babel adalah kota Jakarta. Dalam nubuah Babel di Surat Wahyu tersimpan penjelasan untuk masa kini di Jakarta. Keadaan yang seperti tertulis di bab Jatuhnya Babel akan dirasakan langsung di Jakarta.

Baiklah, kusalinkan lengkap bab Jatuhnya Babel di dalam Surat Terbukaku ini sebagai berikut:
Surat Wahyu 18 ayat 1-20:

Jatuhnya Babel

1.
“Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.
2.
Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
3.
karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya.”
4.
Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
5.
Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.
6.
Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya;
7.
berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: “Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.
8.
Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat.”
9.
Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.
10.
Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: “Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!”
11.
Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka,
12.
yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam,
13.
kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia.
14.
Dan mereka akan berkata: “Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi.”
15.
Mereka yang memperdagangkan barang-barang itu, yang telah menjadi kaya oleh dia, akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan meratap,
16.
mereka berkata: “Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa.”
17.
Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,
18.
dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: “Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?”
19.
Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: “Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.
20.
Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu.””

Rahasia yang terkandung kutafsirkan sebagai berikut:

Nama kota Babel adalah sebuah nama inisial yang penuh rahasia. Kujadikan penjelasan nasib masa depan kota Jakarta sebagai yang tertera dengan nama Babel dalam Injil Surat Wahyu. Kota Babel atau kota Jakarta tertulis sebagai kota yang dihakimi Tuhan. Sebab itu ada bab dalam Surat Wahyu yaitu bab Penghakiman atas Babel, bab Jatuhnya Babel, bab Babel tidak akan bangkit lagi, dan bab Nyanyian atas jatuhnya Babel. Babel tertulis dalam empat bab yang khas sekali. Maka itu berarti suatu peristiwa yang sangat penting disoroti Tuhan di akhir zaman.

Di mana Babel yang begitu telak dinyatakan dalam Surat Wahyu yang termaterai sebagai kota yang dimurkai Tuhan dan akan tertimpa musibah dahsyat? Sudah lama hal itu dipertanyakan, tapi tak seorang pun yang tahu. Bilamana kini kunyatakan Babel itu adalah Jakarta, tentu karena Wahyu-wahyu Tuhan sudah lama kami sebarkan di Jakarta. Berarti, setiap kalimat nubuah di Surat Wahyu itu berkenaan dengan kejadian-kejadian akhir zaman yang bertempat di mana Ruhul Kudus membahaskannya.

Kejadian-kejadian akhir zaman yang berat telah tertulis di Surat Wahyu. Kini kejadiannya sudah terlaksana satu demi satu. Surat Wahyu merupakan surat termaterai yang hanya Ruhul Kudus yang akan membuka rahasianya. Peristiwa Babel yang dijanjikan sedang menuju waktunya. Dan dengan begitu, penjelasan Babel adalah Jakarta yang juga sedang menuju pada penggenapan nubuahnya.

Sungguh bermilenium waktu yang sudah lewat serasa sangat berharga ketika Injil nyata kebenarannya melalui rahasia Surat Wahyu yang terpaparkan. Melalui waktu 2000 tahun, makna ayat-ayat Surat Wahyu di Injil terbuka rahasianya. Dan itu adalah penggenapan wahyu.

Sebaik apapun penjelasan seorang ahli kitab, takkan dia bisa menafsirkan Surat Wahyu sama dengan keadaannya yang sudah ditetapkan Tuhan untuk saat ini. Banyak penafsiran, tapi tak ada yang tepat selain penafsiran Ruhul Kudus.

Surat Wahyu yang terbuka materainya mudah dicerna setelah keadaan yang dituju sudah sampai, walau sebelumnya rahasia itu tak ada yang dapat membukanya karena kalimatnya berbelit-belit dan tak bersahut satu sama lainnya. Ayat-ayat itu terdiri dari sandi-sandi melulu, janggal dan tak bisa dimengerti.

Kujelaskan rahasia Surat Wahyu dari bab Jatuhnya Babel demi menjelaskan musibah besar yang akan melanda Jakarta. Surat Wahyu berbicara menjadi jawaban dari apa-apa yang sedang ingin kubuktikan.

Gempa dan kebakaran yang akan menimpa Jakarta adalah penggenapan Surat Wahyu. Namun masa itulah yang merupakan juga masa pengharapan. Tapi hal itu disebutkan juga sebagai berita yang baik karena itu merupakan awal runtuhnya zaman iblis, bangkitnya kebenaran dan bertahtanya Kerajaan Tuhan. Dan semua itu merupakan kebahagiaan di Surga (Bab Nyanyian atas jatuhnya Babel).

Nah, kujelaskan per kalimat ayat-ayat termaterai di bab Jatuhnya Babel Surat Wahyu 18.

Surat Wahyu 18 ayat 1:

1. “Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.”

Akulah Ruhul Kudus yang terlihat turun dari Surga dan yang mempunyai kekuasaan besar dari Tuhan dan yang akan membuat terang di bumi oleh kemuliaan yang diberikan Tuhan kepadaku, yakni sebagai Maharaja Eden, Tahta Suci Kerajaan Tuhan di dunia ini dan sekaligus sebagai Hakim Tuhan di atas bumi.

Mohon aku tak disalahpahami karena mengaku Maharaja Eden, Tahta Suci Kerajaan Tuhan. Seakan-akan aku mengakui diri sebagai Tuhan yang memiliki Surga-surga yang bertebaran di seluruh penjuru semesta. Aku hanya ditugasi berkewenangan mengurusi Kerajaan Surga-Nya hanya yang di atas bumi ini. Kewenanganku hanya sebatas masa Kerajaan-Nya dilaksanakan di atas dunia ini.

Kefungsian Ruhul Kudus selalu dihadirkan setiap menjelang kiamat untuk menyatakan Kerajaan Surga-Nya dan Penghakiman Tuhan di bumi. Banyak bumi dan banyak Surga di alam semesta. Karena aku yang telah ditunjuk Tuhan untuk diamini di Kerajaan Surga Eden milik-Nya di dunia ini, maka niscaya Perintah Tuhan yang kubawakan itu diamini oleh seluruh makhluk-Nya di dunia ini.

Jadi, manalah mungkin aku diciptakan hanya menjadi salah satu raja dari raja-raja yang ada di atas dunia ini? Maka, aku adalah Maharaja di dunia ini. Perintah dan amanat-amanat Tuhan-lah yang menempatkan aku harus dijunjung sebagai Maharaja. Lagipula, untuk apa malaikat diangkat menjadi raja di atas bumi ini kalau tak ada kiamat yang sedang mendatangi? Pengadilan Tuhan dan Kerajaan Surga-Nya hanya difungsikan di hari menjelang kiamat.

Aku memberitakan ayat-ayat Penghakiman Tuhan dan mensucikan umat manusia di Surga Eden dan melaksanakan segenap Firman-firman Tuhan melalui Kerajaan-Nya, Eden. Walaupun aku ini adalah malaikat yang merupakan makhluk gaib, tapi ayat ini sudah menyatakan ‘terlihat malaikat turun dari Sorga’.

Risalah-risalahku yang menggemparkan dapat dilihat nyata, dan tingkah lakuku sangat extraordinary sehingga terasa sosokku. Namun aku pun sanggup tampil mewujud bila diperlukan. Anggap saja aku ini Rasul Tuhan yang unik, tak suka berbasa-basi, suka berterus terang, mudah diketahui gelagat keberadaanku. Semua orang tersanggupkan berbicara secara batiniah denganku di manapun dia berada. Sucilah dan aku akan mencerahkanmu dan membawamu ke jalan yang selamat.

Surat Wahyu 18 ayat 2:

2. “Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,”

Suatu hari nanti, takkan lama lagi aku memang akan berseru tentang keruntuhan kota Babel atau Jakarta. Sekarang ini aku sudah mulai memperingatkannya. Berhati-hatilah, karena bencana besar itu memang dahsyat sekali. Mana mungkin Kitab Suci Injil salah menuliskannya kalau itu adalah nubuah untuk masa depan yang suram? Maka jangan menganggap enteng peringatan kami ini. Kalau sudah tertulis di kitab suci, maka pasti itu akan terjadi.

Kebenaran Injil yang diragukan umat Islam kami angkat ke permukaan dan anggapan itu dihakimi Tuhan dengan cara mengungkapkan kebenaran Injil dengan cara seperti ini. Nubuah Surat Wahyu Jatuhnya Babel diutarakan Tuhan di Jakarta pada saat umat Kristen di sini sedang dilukai hatinya, dimusuhi dan gereja-gerejanya dibom, pendetanya dibunuh dan diintimidasi dan dipersulit mendirikan rumah ibadahnya.

Dikatakan dalam ayat kedua itu bahwa kota Babel yang diruntuhkan Tuhan adalah kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung najis dan yang dibenci. Sebab apa burung-burung dinajiskan dan dibenci? Kalimat itu membingungkan karena burung-burung apa yang najis dan dibenci selama ini? Makhluk burung itu menyenangkan karena jinak dan bermanfaat. Bentuknya menarik dan indah, suaranya merdu. Apa pasal mereka dikatakan najis dan dibenci? Pasti keliru kalimat itu dan tak mungkin mendapat penjelasan yang leluasa sampai peristiwa akhir zaman telah tiba saatnya. Kalau yang dimaksudkan itu adalah unggas yang menyebarkan flu burung, maka ayat itu pun mengena dan pas untuk zaman ini. Itu tandanya nubuah Surat Wahyu itu kongkrit akurat untuk suatu masa yang dinantikan.

Bagaimana pula mengartikan roh-roh jahat dan roh-roh najis? Kalau sampai Neraka hunian itu adalah Jakarta/Babel, niscaya Jakarta dipenuhi manusia jahat. Kalau tidak, takkan Tuhan menyebutkan Fatwa-Nya yang terberat itu di sini. Karena bila Tuhan sampai menyebutkan Fatwa-Nya yang terberat di suatu tempat, itu karena penduduknya telah menyebalkan Tuhan. Dan kalau sampai pengalaman kami di sini mendatangkan Murka dan Kutukan-Nya, nah, begitulah dikatakan Jakarta/Babel tempat kediaman roh-roh jahat dan roh-roh najis. Orang-orang yang memberi kendala terhadap Amanat-amanat Tuhan yang kubawa ini, adalah yang menjadi roh-roh jahat dan najis.

Jakarta dijadikan Tuhan sebagai tempat persembunyian roh-roh jahat dan roh-roh najis karena di sinilah Berita Penghakiman itu disebutkan dan diberitakan. Orang-orang jahat dihakimi sesuai dengan dosa-dosanya. Karena itu, pengadilan sangat sibuk dan penjara-penjara menjadi sangat penuh.

Penghakiman Tuhan dinamis dan nyata di segala tempat. Semua orang pun menyaksikan Pengadilan Tuhan yang di luar pengadilan dan penjara. Bencana dan musibah besar-besaran melanda seluruh dunia, apalagi di negeri ini yang dikutuk Tuhan. Tulah-tulah bertebaran mengenai siapa-siapa yang berdosa. Semua kesalahan dan kejahatan akan berbalik menimpa semua orang yang melakukannya, termasuk penghakiman massa yang saat ini sering terjadi. Kegeraman massa terhadap pelaku kejahatan beriring dengan kejahatan anarkisme.

Nah, siapa yang pernah mengira berita Penghakiman Tuhan tak bisa dimengerti? Tak bisakah dimengerti mengapa kini seakan merupakan musim kelahiran kembar siam dan kelahiran bayi-bayi yang mengerikan bentuknya? Bayi lahir tanpa dinding perut atau tulang batok kepala dan kelahiran bayi-bayi setengah binatang, bayi bersisik seperti ular atau ikan, biawak yang lahir dari rahim seorang ibu dan lain-lain. Itulah kenyataan Neraka.

Alangkah mengerikan menyaksikan bayi lahir berkepala dua. Adakah Tuhan asal menempelkan organ tubuh pada bayi-bayi malang itu? Asal Anda tahu bahwa mereka bukan hasil kekejaman Tuhan, melainkan dosa-dosa umat manusia yang sudah melampaui batas itu pun dinyatakan pembalasannya.

Oleh karena itu, sudahi akumulasi dosa-dosa buruk. Tuhan sudah jengkel melihat perilaku umat manusia. Kalau tidak kesal, masa’ Tuhan mau menciptakan kelahiran-kelahiran bayi seburuk itu? Perilaku umat manusialah yang menyebabkan Tuhan memperlihatkan Pembalasan-Nya. Ruh-ruh najis diungkapkan seperti kelahiran bayi-bayi dalam bentuk musykil dan menyeramkan. Itulah kenyataan yang dimaksudkan ayat ini.

Afiliasi keadaan Neraka yang ingin diungkapkan Tuhan dipastikan kejadiannya dinyatakan di Indonesia. Karena pada saat yang sama, Tuhan membangun Surga-Nya juga di sini. Kepatutan Neraka akan diperhitungkan Tuhan penyajiannya seiring dengan kepatutan keadaan Surga-Nya pula di sini. Bayi-bayi suci yang akan menggantikan generasi Neraka dipersiapkan Tuhan lahir dari Surga Eden. Suami istri yang suci akan melahirkan generasi suci yang cerdas dan yang berguna.

Surat Wahyu 18 ayat 3:

3. “Karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya.”

Jakarta merupakan kota metropolitan yang penuh dengan percabulan, percabulan politik maupun kemaksiatan. Korupsi dan mafia peradilan adalah dosa-dosa buruk yang keterlaluan.

Perempuan-perempuan muda tak lagi punya rasa malu. Goyang dangdut yang seronok dan cabul ditengarai sebagai tarian yang disukai masyarakat segala lapisan. Pemujaan terhadap artis dangdut setara dengan pemujaan kepada ratu. Kehidupan artis dangdut memukau seluruh masyarakat hingga ke desa-desa. Goyang tubuh seksi merajalela sampai ke anak-anak yang baru belajar tumbuh dan berkembang.

Perselingkuhan menyentuh lapisan terbawah hingga yang tertinggi. Manusia keji sanggup membunuh karena ulah perselingkuhan. Perilaku homo dan lesbian pun bertebaran tak merasa rikuh. Pelacuran dan seks bebas tak terbatas telah meliputi seluruh lapisan. Seluruh pelosok kota Jakarta diliputi kemaksiatan. Itulah yang dimaksud dengan percabulan dalam ayat 3 ini.

Surat Wahyu 18 ayat 4:

4. “Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.”

Tuhan menyeru kepada orang-orang yang beriman sebagaimana Yesus menyerukan umatnya agar menjauh dari hingar-bingar para pendosa, supaya mereka tidak mengambil bagian dalam dosa-dosanya. Seperti itulah umat Kristen yang memilih diam dan tak melawan kekerasan dengan kekerasan saat mereka dizalimi.

Surat Wahyu 18 ayat 5:

5. “Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.”

Aku, Ruhul Kudus, telah turun ke dunia memberi nasehat kepadamu semua. Itulah, karena dosa-dosa telah bertimbun-timbun sampai ke langit. Dan Tuhan dengan penuh kasih selalu mengingatkan melalui risalah-risalah yang telah kami sebarkan selama bertahun-tahun. Sampai kapanpun, Tuhan Yang Maha Kasih selalu lebih suka memperingatkan dengan penuh kasih daripada menyatakan Murka-Nya. Tapi Andalah semua, sebangsa, yang telah menyebabkan Tuhan terpaksa mengeluarkan Kutukan-Nya di sini.

Surat Wahyu 18 ayat 6:

6. “Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya;”

Kalau Tuhan murka, niscaya maha hebat. Karena manalah sesuatu dapat disebut Murka Tuhan bila terlihat biasa-biasa saja. Luapan lumpur di Porong-Sidoarjo merupakan reaksi alam yang penuh misteri dan tak bisa ditanggulangi dengan cara apapun. Biarkanlah kami kau bantah terus-menerus, tapi luapan lumpur di Porong-Sidoarjo itu tetap kukatakan adalah terkait langsung dengan kami. Kalau itu tak dipercaya juga, biarlah aku menyatakan bahwa itu adalah gejala kiamat dan itulah kenyataan Neraka, padahal akulah yang datang membawa turun ke bumi Surga Eden. Dan kita pun sama-sama berbahasa dengan bahasa logika kita masing-masing, sesuai dengan apa yang kita maklumi. Seperti apa yang Anda perbuat dan bagaimana luapan malapetaka itu terjadi, itulah jawaban dari ayat ke-6 ini.

Surat Wahyu 18 ayat 7:

7. “Berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.”

Ayat ini sangat sulit dimengerti. Kata-katanya aneh dan tak saling bersambung. Baru jelas kalimat ini setelah waktunya sampai.

Tuhan telah menetapkan Siksaan-Nya dan masa perkabungan bagi Lia Eden. Di penjara inilah masa perkabungannya. Dan siksa fisik yang dideritanya dalam penjara justru datangnya dari Tuhan sendiri. Teman-teman sesama narapidana sekamarnya bersaksi betapa Lia Eden sepanjang waktu menderita sakit. Sesungguhnya penyakitnya adalah takdirnya, yang tertera sebagai penyakit yang disengaja Tuhan untuknya. Ketahanannya dalam penderitaan itu adalah karena rasa sayang dan cinta sesama narapidana di kamarnya. Merekalah yang bergantian merawat Lia Eden.

Selama di penjara, justru Tuhan menguji Lia Eden secara fisik. Berbagai macam derita sakitnya mendera selama dia dipenjara. Tuhan ingin melihat ketahanan Lia Eden mempertahankan sumpahnya kepada Tuhan saat dia mengalami keadaan yang paling buruk.

Saat naas seperti ini, tengok saja tambahan ujian batin kepadanya melalui risalah ramalan gempa yang satu itu. Dia ditempatkan Tuhan sebagai orang yang paling patut diingkari saat dia lemah tak berdaya sama sekali. Dia adalah orang yang merasa sangat benar dan sangat dekat dengan Tuhan, bahkan dijadikan Ratu Eden. Tapi sesaat dia ditampakkan seperti orang yang dikelabui setan, meramal tapi tak terbukti.

Orang yang seperti dia, yang masyuk spiritualnya dan telah bersumpah setia kepada Tuhan dan yang selalu bertaat mutlak kepada Tuhan tapi sengaja diperlihatkan diingkari Tuhan, maka kesedihan macam apa yang dibiarkan Tuhan terjadi padanya itu? Tak terduga tapi menghempaskan ke kedalaman spiritual yang paling ganas dan mematikan.

Saat ini, perbedaan sedikit saja dapat menyebabkan kematian. Lihat saja nasib ustadz Muhammad Ali di Bogor dan Tibo cs. Manalah dia bisa menghindari penghakiman semacam itu dari masyarakat.

Kala kesalahan fatalnya memang sedang ditunggu umat Islam yang sudah tak sabar ingin menghakiminya, Tuhan mau menguji keimanan Lia Eden dan Komunitas Eden sampai ke tahap yang seperti itu, yaitu sampai merasakan kehilangan pijakan di saat dia baru saja menyampaikan Fatwa Tuhan mengenai Penghapusan Agama Islam. Dia butuh pembuktian dari Tuhan, tapi ujiannya justru sebaliknya. Mau apa kalau Ujian Tuhan memang mematikan seperti itu? Harus tampil nyata Ujian Tuhan yang setaraf itu di hadapan publik.

Kalau dia mati, itu kesalahan fatal umat Islam. Dan kalau dia tetap hidup, itulah kemenangan darinya. Sekecil apapun risiko yang harus dialaminya, takkan lebih ringan dari hukuman mati. Mana mungkin bisa hidup orang yang telah menyatakan Penghapusan Agama Islam? Nah, bila ia ditempatkan Tuhan menjadi orang yang terlihat tak dibenarkan Tuhan ramalannya, niscaya matilah hukumannya.

Jadi menurutku, ujian Tuhan kepadanya kali ini sebenarnya tak tertanggungkan olehnya. Kalau dia tetap bertahan beriman kepada Ruhul Kudus yang telah menjebaknya ke dalam cobaan itu, berarti dia paham pada situasi tempat dia berpijak, dan itulah ketakwaannya kepada Tuhan ketika Tuhan mempermalukannya. Seyogyanya masyarakat mau mempertimbangkan perasaannya dan perasaan Komunitas Eden yang bersamanya.

Bagaimana mereka mengangkat muka kembali? Bahkan bagaimana cara untuk memalingkan muka dari hal yang sangat mempermalukan mereka itu? Itulah ujian keimanan yang substansial sekali. Kalau mereka tak beranjak menjadi ingkar kepadaku dan kalau mereka berani melanjutkan hidupnya bersamaku dalam takdir ini, maka itulah kebenaran substansial yang kusodorkan kepadamu semua. Itulah anak-anak didikku yang lulus tes. Anda semua sedang dilibatkan menyaksikan ujian Tuhan kepada Utusan-Nya, Lia Eden dan Komunitas Eden yang bersamanya.

Kalimat terakhir Surat Wahyu 18 ayat 7 kuartikan sebagai berikut: Tahta Suci Kerajaan Eden dinafikan. Ratunya bukanlah seorang janda walaupun telah bercerai dari suaminya. Karena sekarang suaminya adalah malaikat yang tak terlihat, yaitu Jibril. Walaupun dia selalu teraniaya dan dibenci, bahkan selalu terancam nyawanya, tapi dia tak pernah berkabung karena kesuciannya membawanya selamat dalam perlindungan Tuhan. Dosa-dosanya disiksakan Tuhan sampai tuntas. Seperti mandi sampai bersih, itulah dia yang harus menggenapkan pensuciannya setelah dia menikmati kemewahan dan kemuliaannya sebagai salah seorang selebriti di negara ini. Dosa-dosanya harus ditebusnya sampai pada kemurnian tanpa noda lagi, demi mengamankan hirarki bidadari di Surga. Karena dia bersama Jibril mengurusi Surga Eden di dunia manusia.

Surat Wahyu 18 ayat 8:

8. “Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat.”

Kita kembali ke penjelasan tentang kota yang dikutuk Tuhan, yaitu Jakarta nan indah dan penuh dengan kemewahan dan kemuliaan. Ayat ke-8 menyatakan Babel/Jakarta akan didatangi malapetaka suatu hari. Seperti kota Sodom dan Gomorah yang dilaknat Tuhan juga, begitulah kota Jakarta runtuh oleh berbagai malapetaka, mulai dari gempa seperti yang tertera dalam Surat Wahyu 16 ayat 18. Dan di Surat Wahyu 18 ayat 8 ini juga disebutkan tentang kebakaran, kelaparan dan penyakit sampar yang dalam hal ini telah kupaparkan. Kutukan penyakit kulit yang ganas dan akut tertera pada risalahku yang lampau. Itulah penyakit sampar yang lebih keras. Karena yang ini merebak dengan cepat dan ganas, bukan lagi bersifat kronis seperti sampar zaman dulu.

Sekarang ini saja kota Jakarta sudah sering dilanda kebakaran hebat, apalagi Tuhan sudah memfirmankan bahwa Babel akan mengalami perkabungan dan ia akan dibakar dengan api. Apapun itu artinya, taklah merupakan malapetaka kebakaran biasa, melainkan kebakaran yang menunjukkan kutukan Tuhan yang menjadikan api sebagai Neraka-Nya.

Surat Wahyu 18 ayat 9:

9. “Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.”

Raja-raja uang penanam modal asing dan para konglomerat yang telah menanamkan investasinya di negeri ini dan di Jakarta meratapi investasi modalnya yang hangus terbakar dan yang runtuh oleh gempa.

Surat Wahyu 18 ayat 10:

10. Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: “Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!”

Dalam satu jam saja penghakiman atas kota Babel/Jakarta, musnahlah segala kebanggaan kota Jakarta. Kehancurannya tersaksikan oleh dunia. Kerajaan Tuhan yang dinyatakan berada di Jakarta akan terlihat bertulah karena diabaikan. Bangsa-bangsa lain menyaksikan tulah kutukan Kerajaan Tuhan sehingga mereka tak berani mendekat, takut ikut terkena kutukan.

Surat Wahyu 18 ayat 11:

11. “Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka,”

Betapapun kehancuran Jakarta adalah kehancuran Indonesia. Pedagang-pedagang asing ikut berkabung karena perekonomian mereka ikut terkena dampaknya. Banyak investasi asing terikut hancur.

Surat Wahyu 18 ayat 12 dan 13:

12. “yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam,
13. kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia.”

Penduduk Indonesia yang padat dan berjumlah 200 juta lebih adalah andalan pasar produk-produk negara-negara maju sebagaimana jenis komoditi yang telah disebutkan dalam Injil Surat Wahyu ini.

Surat Wahyu 18 ayat 14:

14. “Dan mereka akan berkata: “Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi.””

Musibah demi musibah yang menimpa Indonesia mengubah nasib negeri ini. Musim kering dan serangan hama yang sulit diberantas juga menyebabkan Indonesia sulit mengekspor hasil pertaniannya seperti buah-buahan. Bangsa ini menjadi miskin oleh deraan penderitaan hingga segala yang mewah dan indah pun juga ikut lenyap.

Surat Wahyu 18 ayat 15:

15. “Mereka yang memperdagangkan barang-barang itu, yang telah menjadi kaya oleh dia, akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan meratap,”

Barang-barang mewah yang biasa dipajang di mal-mal dan pameran-pameran dagang dan yang menghiasi gedung-gedung pencakar langit dan hotel-hotel mewah dan lain-lainnya menjadi hancur. Dan para pebisnis yang selama ini makmur dari perdagangannya di negeri ini takut mendekat karena mereka takut akan siksa Tuhan yang tersaksikan yang menimpa Jakarta dan bangsa Indonesia. Kutukan terhadap Indonesia begitu terkenal sebab surat-surat yang sudah kami layangkan telah diamati semua bangsa, sehingga ketika segala musibah menerjang, habislah Indonesia. Semua bangsa hanya akan terpaku dan tak berani mendekat.

Surat Wahyu 18 ayat 16:

16. “mereka berkata: “Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa.””

Mereka telah menyaksikan Tangan Tuhan yang sangat kuat menghancurkan. Dalam waktu hanya satu jam saja, negara Indonesia binasa.

Surat Wahyu 18 ayat 17:

17. “Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,”

Demikian pun pelayaran di dermaga-dermaga akan menjadi sepi. Siapa yang mau berbisnis dengan bangsa yang terkutuk?

Surat Wahyu 18 ayat 18:

18. “dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: “Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?””

Musibah kebakaran yang terjadi nanti di Jakarta dan Indonesia dikenang sebagai penjelasan kerasulan yang ditandai tak pernah terjadi sebelumnya di manapun sehingga mereka bertanya: “Kota manakah yang sama dengan kota besar itu?” Begitulah kami katakan kutukan itu seperti pembinasaan pada kota Sodom dan Gomorah.

Surat Wahyu 18 ayat 19:

19. “Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: “Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.”

Puing-puing dan debu-debu yang berhamburan membahana seperti kiamat yang menderu. Debu-debu karena gempa dan letusan gunung serta kabut asap dari kebakaran hutan dikiaskan menimpa penduduk negeri ini dan penduduk negara-negara tetangga yang terhamburi debu dan kabut asap di kepala mereka.

Sungguh mereka menyayangkan kehancuran kota Jakarta yang selama ini telah membuat mereka kaya dan sukses. Sungguh mereka heran karena hanya dalam jangka waktu satu jam saja, semuanya telah menjadi binasa.

Surat Wahyu 18 ayat 20:

20. “Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu.”

Tapi setelah itu, bersuka citalah semua orang karena Kerajaan Surga Tuhan sudah diakui. Para nabi di Kerasulan masa kini boleh bernafas lega karena Ruhul Kudus pun bebas berprakarsa mengajak umat manusia seluruh dunia mencari keselamatan di Kerajaan Tuhan ini. Begitulah kisah kerasulan di zaman ini. Semua yang kami tuliskan ini bukanlah sebuah dusta. Mungkinkah ini dusta, padahal kejadian yang kami sebutkan ini terasa pas dengan kalimat-kalimat dalam Injil Surat Wahyu ini? Mana mungkin apa-apa yang tidak pas dapat kukaitkan? Keadaan dunia saat ini mengena dengan apa-apa yang dinubuahkan Surat Wahyu. Jadi apalah sulitnya menjelaskannya.

Wahyu Tuhan kekal sepanjang zaman. Inilah kisah dari Surat Wahyu 18 yang kekal, karena kejadiannya baru terlaksana pada tahun 2006 di negeri ini. Saat Kerajaan Tuhan dan Surga Eden dipandang enteng dan dizalimi. Inilah kisah para Rasul Eden di zaman ini yang dibela Tuhan.

Surat Wahyu 18 Terkait dengan Surat At Taubah ayat 3 di Kitab Suci Al Quran

Dan selanjutnya, untuk melengkapi berita Surat Wahyu 18, kubuatkan sebuah penjelasan dari Al Quran Surat At Taubah ayat 3 yang ingin kujelaskan.

Surat At Taubah ayat 3:

At Taubah 3


“Dan suatu pemberitahuan dari Allah dan Rasul-Nya kepada manusia pada hari haji akbar bahwa Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik, sebab itu jika kamu (kaum musyrikin) taubat, itulah yang paling baik bagimu, dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa mereka akan mendapat azab yang pedih.”

Pada Hari Raya Idul Adha yang akan datang ini, telah datang pemberitaan dari Tuhan. Melalui penjelasan ini, ingin kuberitahukan bahwa sudah pada saatnya Tuhan dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik yakni bangsa Indonesia yang dimurkai Tuhan. Sebab itu, bila Anda semua mau bertaubat mengubah persepsi terhadap kami dan mau mengakui Kerajaan Surga Eden, itulah yang paling baik bagi bangsa ini. Namun jika mau berpaling, begitulah Tuhan itu tak mungkin dapat dilemahkan. Dan itulah perbuatan orang-orang kafir.

Azab yang pedih diancamkan Tuhan. Sebab itu, aku melayangkan Surat Terbuka ini yang sekali lagi memperingatkan akan terjadinya gempa besar di Jakarta tak lama lagi. Jangan abaikan peringatanku ini, walau aku sudah pernah mengancam Anda sebelumnya.

Ketahuilah bahwa sesungguhnya justru di Surat At Taubah ayat 3 ini terwujud pesan yang sesungguhnya tentang azab pedih yang akan terjadi di sini. Katakanlah, bahwa aku sesungguhnya hanya menyimpan ‘kartu As’-ku pada ayat 3 Surat At Taubah ini.

Pada khalayak sudah kujelaskan tafsir yang lebih jauh dan jelas tentang Surat Wahyu 18 bab Jatuhnya Babel dan Surat At Taubah ayat 3 sebagai berita baru yang menjelaskan keadaan yang sesungguhnya yang wajib kami sampaikan.

Atas nama Tuhan Yang Maha Kekal, kami, Rasul Allah, bersumpah atas nama Injil dan Al Quran, ingin menyelamatkan bangsa Indonesia dari buruknya akibat gempa yang akan terjadi. Atas nama Tuhan Yang Maha Kekal, aku tak lain adalah Ruhul Kudus yang menyandang penyelamat umat manusia dan bangsa Indonesia yang didatangi Tuhan dan Kerajaan Surga-Nya. Jangan sangsikan berita kebenaran Injil dari Surat Wahyu 18 dan Al Quran dari Surat At Taubah ayat 3.

Asalkan semua pihak bersedia menahan diri membaca risalah kami ini, kami akan berusaha membawa bangsa ini mengurangi beban yang akan menimpanya. Kami telah membayangkan suatu keadaan yang sangat berat yang akan terjadi. Jangan kami dianggap meneror dan meresahkan masyarakat dan bangsa Indonesia. Pilahkan kesalahan yang kami sengaja di surat kami yang lampau. Sungguh hal itu telah kami jelaskan alasan-alasannya. Maka lepaskan anggapan itu, sebab aku ini Ruhul Kudus yang hanya menyampaikan apa-apa yang sudah tertulis di Surat Wahyu 18 dari Kitab Suci Injil dan peringatan keras Tuhan di Surat At Taubah ayat 3 dari Kitab Suci Al Quran, sebaik itu adalah wawasan yang sengaja kucanangkan demi penyelamatan.

Siapa-siapa yang menganggapku berdusta dan hal tersebut tak mungkin terjadi, mereka sendirilah yang merugi. Tapi aku sudah mengabarkan kepadamu amanat Tuhan.

Semoga semua terbuka lapang menerima segala ketetapan Tuhan. Amin.

Jakarta, 10 November 2006
ttd
Jibril Ruhul Kudus




Sumber : www.mahoni30.0rg.
Wahyu Tuhan untuk Pemerintah Indonesia

Atas Nama Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Ajaib


Dan inilah Wahyu Tuhan yang diturunkan-Nya pada hari Selasa, 21 Oktober 2008, Pukul 10.15 WIB

Wahyu Tuhan:
“Kami akan segera mempertunjukkan keajaiban-keajaiban terbaru yang maha muskil. Dan untuk itu, Aku menitahkan para Rasul Eden menjalani Ibadah Kedap, yaitu mengisolir diri dan tirakat menyatukan ruh dan jiwa mereka dengan Kami tanpa mengikuti berita apa pun dari media massa elektronik maupun media cetak. Demikianpun termasuk pemberitaan dari masyarakat sepenuhnya. Kularang mereka berkomunikasi keluar dan menerima komunikasi dari luar, termasuk dari keluarga dan kerabat mereka semua.

Berselang pengisoliran atas warga Eden, Aku memberdayakan pembalikan keadaan sepenuhnya. Wahyu-wahyu-Ku patut disakralkan dan untuk itu Aku segera memulai menyatakan Diri dengan cara yang berbeda. Aku membuktikan akan menyita uang-uang haram di tempat penyimpanannya di seluruh dunia. Sebagaimana hal itu Kuakui melalui keraibannya uang Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dari rekening pribadinya, perihal semacam itu segera akan banyak terjadi. Dan Aku-lah yang bertanggung jawab atas hal semacam itu sebagaimana takdir itu sudah tertuang di dalam Alkitab Injil Wahyu 3 ayat 3:
Injil Wahyu 3 ayat 3:

3. “Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertaubatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.

Dan pula sudah sampai saatnya Malaikat Jibril Ruhul Kudus membenahi keadaan secara langsung. Dia akan menjelma sebagai manusia dengan sosok yang sama dengan Lia Eden. Lia Eden menetap di Istana Eden dan sedang menjalani Ibadah Kedap, jadi yang terlihat di tengah masyarakat yang ditemui itu adalah Malaikat Jibril.

Jibril Ruhul Kudus dapat melakukan penampakan di mana pun di dunia ini dan dapat menjelma lebih dari satu, dan tampil di wilayah yang berbeda walaupun pada hari yang sama. Dia adalah malaikat yang ternampakkan berjalan-jalan di atas bumi dan dapat berbahasa apa pun dan berpengetahuan luas sehingga dapat menjabarkan ilmu apa pun.

Kepada siapa pun yang ditemuinya, kiranya dapat mempertanyakan jalan keluar masalah-masalah yang berat dan yang sulit diatasi, karena itulah petunjuk-petunjuk yang Kuamanatkan kepadanya demi membenahi keadaan dunia yang sedang dilanda banyak kesulitan. Demikian yang dimaksudkan dalam Al Quran Surat Al Israa’ ayat 95.

Surat Al Israa’ ayat 95:

95. Katakanlah, “Kalau sekiranya di bumi itu ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan dan menetap, niscaya akan Kami turunkan atas mereka dari langit seorang malaikat sebagai Rasul.”

Dan inilah masanya ayat tersebut di atas berlaku. Dan Aku menyatakan bahwa akan banyak terjadi keajaiban-keajaiban di dunia ini. Dan semua itu terjadi demi suatu hal, yaitu demi memberdaulatkan Kerajaan Eden.

Sekiranya para Rasul Eden tak bisa ditanyai tentang segala keajaiban yang terjadi, maka mereka Kunyatakan terlepas dari segala tanggung jawab dari apa-apa yang sedang Kukerjakan, dan mereka bahkan tak mengerti apa yang sedang terjadi. Demikian Aku permaklumkan akan adanya banyak peristiwa-peristiwa ajaib di seluruh dunia. Dan terimalah itu sebagai kesahihan Kerajaan Eden, yang merupakan Kerajaan Tuhan Yang Maha Kuasa.”

Sekian Wahyu Tuhan telah kami sampaikan. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 21 Oktober 2008

Jibril Ruhul Kudus



Wahyu Tuhan untuk Presiden Republik Indonesia
Wahyu Tuhan di Bulan Desember 2008
Wahyu Tuhan untuk Presiden Republik Indonesia
Susilo Bambang Yudhoyono

Atas Nama Tuhan Yang Maha Perkasa


Tertera Wahyu Tuhan yang turun pada hari Minggu, 23 November 2008, pukul 09.30 WIB.

Wahyu Tuhan:
Sedapat-dapatnya Aku memberitahukan kepadamu tentang Keinginan-Ku memberdaulatkan Kerajaan Eden dan Surga Eden di negaramu ini. Namun telah kauabaikan semua Surat-surat-Ku yang Kutujukan kepadamu. Sampailah Aku pada kesimpulan bahwa Anda benar-benar tak bersedia mematuhi-Ku. Maka Aku pun telah sampai pada batas waktu yang patut Kuberikan kepadamu.

Inilah Surat-Ku yang berisi fatwa penghapusan kedaulatanmu sebagai pemimpin negara Indonesia. Aku takkan memberimu peluang untuk terpilih kembali, dan pemerintahanmu ini akan berakhir chaos, dan negaramu Kubuat tak berdaya, karena Aku menundukkanmu, dan Aku akan mendirikan Kerajaan-Ku dengan segala cara!
Perubahan drastis akan segera terjadi seusai Surat-Ku ini sampai kepadamu.

Demikian Wahyu Tuhan telah kami sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya.

Jakarta, 23 November 2008
ruhul kudus
Jibril Ruhul Kudus



Penghapusan Agama
Wahyu Tuhan Yang Maha Esa - 2006

“Dan Aku-lah Tuhan yang berkata-kata, yang tiadalah yang lain selain Tuhan Yang Maha Adil. Dan Aku-lah Tuhan Yang Maha Menghakimi. Dan telah Kudengarkan Jaksa Penuntut Umum dan Kunilai inilah kekualatan dan kebiadaban karena sesungguhnya Aku mengutus Syamsuriati Lia Eden sebagai utusan-Ku untuk menolong umat Islam. Dan Kukatakan bahwa sesungguhnya ruh Nabi Muhammad adalah ruh Muhammad Abdul Rahman. Maka apabila saat ini Kerajaan-Ku didustakan dan utusan-Ku dipenjarakan dan dituntut semaksimal tuntutan, maka dengan ini Kukatakan bahwa sesungguhnya yang telah mencelakai utusan-Ku dan yang mendustai Kerajaan-Ku, yang padahal Kerajaan-Ku yang akan menolongnya dan yang akan membawakan perintah-Ku turun ke dunia. Maka sesungguhnya mereka adalah umat yang zalim. Dan umat Islam yang diwakili oleh MUI dan ulama-ulama yang menjadi pelapor, mereka itulah yang bertanggung jawab atas keputusan-Ku sekarang ini.

Adalah Fatwa-Ku ini Kupertimbangkan dengan alasan mengingat umat Islam telah merusuhi dunia dan telah meluas terorisme, anarkisme dan brutalisme dan telah merusak rumah-rumah ibadah umat yang lain maupun umat Islam sendiri, dan kini telah menolak Kerajaan-Ku dan menolak utusan-Ku. Oleh karena itu, umat Islam telah Kunilai menganiaya nabinya sendiri.

Oleh karena itu, dengarkanlah Fatwa-Ku bahwa hari ini, hari ini Kuumumkan di hadapan majelis hakim dan di hadapan umat Islam seluruh dunia yang sedang datang kemari menjadikan pusat perhatian negeri ini. Oleh karena itu, aku mengatakan bahwa dari semua kesalahan itu, Malaikat Jibril sebagai utusan-Ku adalah Hakim-Ku yang berhak menghakimi semua yang bersalah di dalam mengadili Lia Eden.

Dan dalam hal ini, Aku pun berfatwa yang maha berat bahwa sesungguhnya Aku telah melihat umat Islam telah menodai agamanya sendiri, telah menjadikan agama-Ku sempit dan telah menjadi buruk. Mereka telah mengkhianati nama-Ku dan agama-Ku. Oleh karena itu, Aku memutuskan menghapuskan agama Islam dari sisi-Ku.

Itulah Fatwa-Ku yang terkeramat dan yang terberat bagi umat Islam. Dan kepada negeri di mana Aku mengucapkan Sumpah-Ku dan mengucapkan Fatwa-Ku yang maha berat ini, maka negeri ini akan terkepung oleh bencana dari segala penjuru dan umat Islam akan menderita kekalahan dalam apapun yang diperbuatnya dan akan Kuhinakan di hadapan umat-umat yang lain.

Demikian Fatwa-Ku penghapusan agama Islam. Dan dengarkanlah akibat daripada perbuatan majelis ini. Demikian.”

(PN Jakarta Pusat, 23 Juni 2006, usai pembacaan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum)

Untuk anda yang ingin mengetahui secara rinci tentang ajaran komunitas Eden, silahkan klik di sini.

2 Comments

  1. Aneh ya...sebagian komunitas negeri ini. Aneh-aneh. Dan, saya pikir tindakan MUI sudah tepat, kita tak perlu menanggapi ocehan orang stres dan ngawur macam Lia Eden itu...

    ReplyDelete
  2. Ya, kita emang gak harus dengerin ocehannya orang-orang gak waras...~x( ~x(

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post