Efek Radiasi HP Terhadap Tubuh

Kita seringkali jarang berfikir tentang sesuatu yang terlanjur dianggap lumrah, meski "sesuatu" itu sebenarnya memiliki efek yang harus dihindari. Penggunaan Handphone, misalnya. Berapa banyak anak-anak kecil di bawah umur yang sudah terbiasa pegang HP, tanpa pernah kita beri masukan dan arahan skala intensitas penggunaanya. Ini bukan hanya persoalan normatif hitam-putih, bagaimana dan untuk apa HP tadi digunakan misalnya. Tetapi lebih jauh lagi tentang efek fisik-psikis yang merupakan ekses negatif dari massifnya penggunaan HP tadi.

Di zaman hypermodernisme yang telah menghilangkan sekat-sekat lokalitas ini, paling tidak telah terdapat 570 juta pemakai hand-phone di seluruh dunia. Dan dalam jangka waktu 5 tahun lagi jumlahnya akan terus meningkat hingga mencapai 1,4 bilion. Maka pertanyaan yang muncul adalah; pernahkan anda mendengar berita bahwa handphone dapat menyebabkan kanker otak?

Meskipun hal di atas belum terbukti kebenarannya, tapi memang benar bahwa handphone memancarkan radiasi yg besar. Badan FCC Amerika telah menguji tingkat radiasi yg dipancarkan beberapa handphone. Kekuatan radiasi handphone yg akan diterima otak atau yg dinamakan SAR (Specific Absorption Rate) diukur dalam satuan watt/kg. FCC menetapkan bahwa semua handphone yg memancarkan radiasi diatas 1.6 watt/kg dilarang untuk diproduksi (dilarang masuk di Amerika). Sebenarnya semua handphone yg beredar masih bisa dikategorikan "aman" karena tingkat SAR-nya masih dibawah 1.6 watt/kg.

Diluar itu semua, ada beberapa orang ysng merasa agak pusing atau telinganya panas setelah menggunakan handphone-handphone yg dikategorikan "aman" tersebut. Jadi yang betul-betul aman (bukan sekedar aman saja) adalah yang tingkat radiasinya dibawah 1 watt/kg. Maka dari itu untuk memisahkan yang "aman" dan yang "betul-betul aman", dibuatlah tabel dibawah ini.


   


Tabel di atas memberikan satu gambaran bahwa Philips Genie, Nokia 5110, dan Ericsson T28 memiliki tingkat radiasi yg cukup tinggi, bahkan hampir mendekati ambang batas bahaya yang ditentukan FCC, yaitu 1.6 watt/kg. Selain itu juga dapat dilihat bahwa Motorola V3688 memiliki tingkat radiasi paling rendah. Padahal sebenarnya radiasinya yang dipancarkan V3688 sangat tinggi, yaitu sebesar 1.58 watt/kg, namun karena handphone ini menggunakan design lipat (clam-shell) maka posisi antena berada di samping rahang (jauh dari otak), sehingga pengaruh pancaran radiasi dari antenna ke otak hanya sebesar 0.02 watt/kg saja. Untuk lebih jelasnya lihat pengaruh posisi antenna terhadap resiko kanker otak.




Dari sekelumit penjabaran di atas mengenai pengaruh posisi antena terhadap pancaran radiasi ke otak, maka dapat ditemukan sebab mengapa handphone Motorola V dan StarTac memiliki tingkat SAR yg paling rendah. Selain itu juga ditemukan sebab mengapa bila menggunakan Nokia 8210 kuping cepat terasa panas. Ini disebabkan karena Nokia 8210 menggunakan internal antenna sehingga pancaran radiasi mengarah ke telinga.

Untuk kasus Nokia 8210, meskipun tergolong handphone beradiasi tinggi namun tingakt SAR-nya tidak terlalu tinggi (hanya sedikit diatas 1 watt/kg). Ini karena dengan internal antenna, posisi antenna sedikit agak jauh dari otak. Ini berbeda dengan Nokia 5110, Philips Genie, Siemens C25, Ericsson T28, dan GF768 yg posisi antenanya jelas-jelas disamping otak kita. Telinga yang panas tentunya lebih baik daripada otak kita yang panas.

Fluktuasi rendahnya tingkat radiasi handphone tentu juga berkaitan dengan kekuatan sinyal handphone. Asumsinya, semakian besar radiasinya, maka semakin kuat pula sinyalnya. Nokia 8810 dengan tingkat radiasi sangat rendah (0.22 watt/kg) mungkin juga menjadi sebab lemahnya sinyal handphone ini. Berbeda dengan Motorola V yang tingkat SAR-nya rendah, tapi anehnya sinyalnya lebih kuat. Hal ini disebakan karena pancaran radiasi dari Motorola V sebenarnya sangatlah besar, yaitu hampir 1.6 watt/kg (mendekati ambang bahaya FCC). Tapi karena penempatan posisi antenanya jauh dari otak (disamping rahang kita) maka akhirnya pancaran radiasi yang diterima otak kita akhirnya sangat rendah.

Sebagai penutup, artikel ini sama sekali tidak ada maksud untuk menggoyahkan anda agartidak menggunakan alat komunikasi (HP), sama sekali tidak. Tulisan sederhana ini tidak lain hanyalah sebagai suatu refleksi bersama, sehingga barangkali kita lebih selektif dan penuh pertimbangan dalam menggunakan HP, baik dalam tingkat intensitas penggunaaanya atau juga yang lainnya. Bisa jadi, dengan perkembangan/majunya teknolgi pada saat sekarang akan lebih baik dari yang sebelumnya dan efek dari radiasi alat komunikasi akan semakin berkurang sehihngga bisa di pakai dengan aman dan tentunya nyaman pula. Semoga....

(Dari berbagai sumber)
Previous Post Next Post