Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan pendekatan PAR (Participatory Action Research) di sebagian Universitas mungkin sudah biasa dan sering diaplikasikan dalam pelaksanaan KKN mahasiswanya. Di kampus saya sendiri, IAIN Sunan Ampel Surabaya pendekatan PAR ini memang sejak bebarapa tahun terakhir diterapkan di sebagian lingkungan fakultas di IAIN.
Akan tetapi, KKN dengan pendekatan PAR yang resmi dibuka tadi siang, 1 Juli 2009 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. KKN PAR pada tahun ini lebih terpadu dan sepertinya digarap dengan serius, selain juga merupakan hasil kerjasama tiga perguruan tinggi di Jawa Timur, yakni IAIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jatim dan Universitas Brawijaya (UB) Malang dengan Kementerian Pembangunan Daerah Teringgal dan Pemprov Jawa Timur.
Untuk mengikuti program ini, mahasiswa harus mengikuti tes seleksi yang dilaksanakan di kampus masing-masing, yang di-handle langusng oleh pihak LPM kampus. Dan untuk IAIN, Seleksi diikuti oleh 303 orang mahasiswa dari 5 fakultas di lingkungan kampus, yang saat ini menduduki semester VI. Peserta akan diambil sebanyak 130 orang dan diterjunkan di 32 desa, dalam 8 kabupaten.
Disamping sebagai implementasi tri dharma perguruan tinggi, KKN ini juga membantu pemerintah dalam hal pelaksanaan pembangunan dan mengawal percepatan perwujudan kesejahteraan masyarakat desa daerah tertinggal di Jawa Timur yang telah ditetapkan ke dalam Strategi Nasional Pembangunan Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT), serta membantu dalam menformulasikan arah dan tujuan pembangunan berdasarkan potensi, permasalahan, dan keterbatasan daerah, serta ikut serta mengawal hasil-hasil pembangunan yang telah dilakukan pemerintah provinsi Jawa Timur.
Menurut Kepala Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM), Drs. H. A. Isa Anshori, M.Si. seleksi difokuskan pada penguasaan mahasiswa peserta terhadap ilmu-ilmu sosial yang terkait dengan pengorganisasian, pemberdayaan masyarakat, serta kemampuan keagamaan. Dan dalam konteks KKN BDMB, implementasi teori-teori keilmuan mahasiswa diharapkan mampu mensuplai masyarakat tidak hanya pada waktu KKN, namun juga berkelanjutan sampai seterusnya. Ini barangkali yang membedakan antara KKN "biasa" dengan KKN PAR BDMB ini.
Prosesi acara pembukaan berjalan ritmis, mengalir dan tanpa halangan apapun. Acara yang dihadiri oleh Rektor ketiga Universitas (IAIN surabaya, UPN Veteran dan UB Malang), sebagian pegawai Pemprov Jatim, para aktivis LPM, para camat dan kepala desa ini dibuka langsung oleh pihak Kementerian Pembangunan Daerah tertinggal (PDT).
Dan akhirnya, saya ucapkan selamat berproses untuk kawan-kawan mahasiswa. Semoga dapat mengemban amanah dengan baik dan lancar....
Akan tetapi, KKN dengan pendekatan PAR yang resmi dibuka tadi siang, 1 Juli 2009 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. KKN PAR pada tahun ini lebih terpadu dan sepertinya digarap dengan serius, selain juga merupakan hasil kerjasama tiga perguruan tinggi di Jawa Timur, yakni IAIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jatim dan Universitas Brawijaya (UB) Malang dengan Kementerian Pembangunan Daerah Teringgal dan Pemprov Jawa Timur.
Untuk mengikuti program ini, mahasiswa harus mengikuti tes seleksi yang dilaksanakan di kampus masing-masing, yang di-handle langusng oleh pihak LPM kampus. Dan untuk IAIN, Seleksi diikuti oleh 303 orang mahasiswa dari 5 fakultas di lingkungan kampus, yang saat ini menduduki semester VI. Peserta akan diambil sebanyak 130 orang dan diterjunkan di 32 desa, dalam 8 kabupaten.
Disamping sebagai implementasi tri dharma perguruan tinggi, KKN ini juga membantu pemerintah dalam hal pelaksanaan pembangunan dan mengawal percepatan perwujudan kesejahteraan masyarakat desa daerah tertinggal di Jawa Timur yang telah ditetapkan ke dalam Strategi Nasional Pembangunan Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT), serta membantu dalam menformulasikan arah dan tujuan pembangunan berdasarkan potensi, permasalahan, dan keterbatasan daerah, serta ikut serta mengawal hasil-hasil pembangunan yang telah dilakukan pemerintah provinsi Jawa Timur.
Menurut Kepala Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM), Drs. H. A. Isa Anshori, M.Si. seleksi difokuskan pada penguasaan mahasiswa peserta terhadap ilmu-ilmu sosial yang terkait dengan pengorganisasian, pemberdayaan masyarakat, serta kemampuan keagamaan. Dan dalam konteks KKN BDMB, implementasi teori-teori keilmuan mahasiswa diharapkan mampu mensuplai masyarakat tidak hanya pada waktu KKN, namun juga berkelanjutan sampai seterusnya. Ini barangkali yang membedakan antara KKN "biasa" dengan KKN PAR BDMB ini.
Prosesi acara pembukaan berjalan ritmis, mengalir dan tanpa halangan apapun. Acara yang dihadiri oleh Rektor ketiga Universitas (IAIN surabaya, UPN Veteran dan UB Malang), sebagian pegawai Pemprov Jatim, para aktivis LPM, para camat dan kepala desa ini dibuka langsung oleh pihak Kementerian Pembangunan Daerah tertinggal (PDT).
Dan akhirnya, saya ucapkan selamat berproses untuk kawan-kawan mahasiswa. Semoga dapat mengemban amanah dengan baik dan lancar....